Utilitarianisme
adalah paham dalam filsafat moral yang menekankan manfaat atau kegunaan dalam
menilai suatu tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar, untuk
menentukan bahwa suatu perilaku baik jika bisa memberikan manfaat kepada
sebagian besar konsumen atau masyarakat. dalam konsep ini dikenal juga
“Deontologi” yang berasal dari kata Yunani “deon” yang berarti kewajiban.
Deontologi adalah teori etika yang menyatakan bahwa yang menjadi dasar baik
buruknya suatu perbuatan adalah kewajiban seseorang untuk berbuat baik kepada
sesama manusia, sebagaimana keinginan diri sendiri selalu berlaku baik pada
diri sendiri.
Nilai
positif Utilitarianisme terletak pada sisi rasionalnya dan universalnya.
Rasionalnya adalah kepentingan orang banyak lebih berharga daripada kepentingan
individual. secara universal semua pebisnis dunia saat ini berlomba-lomba
mensejahterakan masyarakat dunia, selain membuat diri mereka menjadi sejahtera.
berbisnis untuk kepentingan individu dan di saat yang bersamaan mensejahterakan
masyarakat luas adalah pekerjaan profesional sangat mulia. dalam teori sumber
daya alam dikenal istilah Backwash Effect, yaitu di mana pemanfaatan sumber
daya alam yang terus menerus akan semakin merusaka kualitas sumber daya alam
itu sendiri, sehingga diperlukan adanya upaya pelastarian alam supaya sumber
daya alam yang terkuras tidak habis ditelan jaman.
Etika Utilitarianisme
1. Etika Utilitarianisme
Etika
utilitarianisme adalah tentang bagaimana menilai baik buruknya suatu
kebijaksanaan social politik, ekonomi dan legal secara moral.
2. Kriteria dan Prinsi Etika
Utilitarianisme
a.
Manfaat
b.
Manfaat Terbesar
c.
Manfaat terbesar Bagi Sebanyak Mungkin Orang
3. Nilai Positif Etika
Utilitarianisme
a.
Rasionalitas
b.
Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral
c.
Universalitas
4. Utilitarianisme Sebagai Proses
dan Sebagai Standar Penilaian
§
Etika
utilitarianisme digunakan sebagai proses untuk mengambil keputusan,
kebijaksanaan atau untuk bertindak.
§
Etika
Utilitarianisme sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang
telah dilakukan.
5. Analisis Keuntungan dan Kerugian
Manfaat
dan kerugian sangat dikaitkan dengan semua orang yang terkait, sehingga
analisis keuntungan dan kerugian tidak lagi semata-mata tertuju langsung pada
keuntungan bagi perusahaan.
Analisis keuntungan dan kerugian
dalam kerangka etika bisnis:
§
Keuntungan
dan kerugian, yang dianalisis tidak dipusatkan pada keuntungan dan kerugian
perusahaan.
§
Analisis
keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dalam kerangka uang.
§
Analisis
keuntungan dan kerugian untuk jangka panjang.
6. Kelemahan Etika Utilitarianisme
a. Manfaat
merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan
menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit.
b. Etika
utilitarianisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada
dirinya sendiri dan hanya memperhatikan niali suatu tindakan sejauh berkaitan
dengan akibatnya.
c. Etika
utilitarianisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang.
d. Variable
yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.
e. Seandainya
ketiga criteria dari etika utilitarianisme saling bertentangan, maka akan ada
kesulitan dalam menentukan prioritas di antara ketiganya.
f. Etika
utilitarianisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi
kepentingan mayoritas.
Contoh Peusahaan yang sudah menerapkan
Etika Utilitarianisme
Ø PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Perusahaan yang sudah menerapkan
etika dalam berbisnis sangat banyak sekali, salah satu contoh yang saya ambil
adalah perusahaan yang bergerak di bidang maskapai penerbangan yaitu PT Garuda
Indonesia ( Persero ) Tbk.
Alasan saya memilih perusahaan PT
Garuda Indonesia ini adalah karena perusahaan ini sudah mendunia secara
kualitas pelayanan dan segi kenyamanan dalam perjalanan via udara bagi para
konsumennya.
Etika bisnis dan etika kerja ini
menjelaskan tentang standart etika kerja dan etika bisnis yang berlaku secara
umum di lingkungan Garuda Indonesia, sebagai tata nilai moral yang digunakan
untuk menentukan hal-hal yang baik dan yang buruk, hal-hal yang terpuji dan
yang tercela, serta hal-hal yang dihargai dan yang tidak dihargai.
Sumber :
Nama : Chitra Dewi Sitorus
Kelas / NPM : 4EA10 / 19210476
Tugas Ketiga Softskill Etika Bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar