Kamis, 25 Oktober 2012

JURNAL 2 : ANALISIS SEGMENTATION, TARGETING, DAN POSITIONING PRODUK TV 32 INCI SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN

Oleh : Mira Rachmi Adiyanti, Alumnus Magister Manajemen Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya


PENDAHULUAN
Penelitian pemasaran Televisi perlu dilakukan karena teknologi televisi telah mengalami perubahan. Televisi muncul pertama kali sekitar Tahun 1930 dan mulai dipasarkan sekitar Tahun 1950 dalam bentuk Televisi Cathode Ray Tube (CRT) atau Televisi tabung sinar katoda. Seiring dengan perkembangan jaman, Televisi telah mengalami perubahan secara perlahan Televisi model tabung sudah digantikan dengan Televisi layar datar, seperti Televisi LCD (Liquid Crystal Display Television) ataupun Televisi plasma. Saat ini produk Televisi sedang mengalami persaingan pasar yang ketat. Persaingan ketat mengakibatkan konsumen semakin kristis dalam memilih produk dan hal ini tergambar pada promosi ditempat penjualan dan semakin banyaknya iklan dimedia.
            Televisi LCD mulai dikenal sekitar awal Tahun 2005. Dengan keunggulan menggunakan teknologi layar laptop dan monitor layar datar, gambarnya lebih jjernih, lebih ramping, lebih tahan lama, dan tidak memerlukan system pendinginan yang berlebihan, sehingga suaranya lebih halus dibandingkan Televisi plasma. Televisi LCD memiliki Fitur yang beragam meskipun harganya relative lebih mahal.
            Dalam strategi pemasaran dikenal beberapa pengertian dasar, antara lain Segmentation, Targeting, dan Positioning. Segmentasi pasar berarti suatu proses penempatan para pembeli pada sebuah produk pasar menjadi kelompok sehingga para anggota disetiap segmen memperlihatkan jawaban yang serupa terhadap strategi positioning tertentu (Crowens dan Piercy, 2006:99). Targeting adalah proses mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atau beberapa segmen pasar untuk dijadikan sasaran (Kotter, 1997:235). Sedangkan Positioning adalah tindakan yang dilakukan pemasar  untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam bentuk sasaran konsumennya (Kasali,1998:526).
            Masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut :
1.      Sejauh manakah Televisi LCD 32 inci diminati oleh konsumen?
2.      Gambar, suara, dan fitur merupakan atribut yang penting dalam positioning produk Televisi LCD 32 inci. Apakah ketiga atribut itu benar-benar penting dalam pandangan konsumen?
3.      Segmentation, targeting, dan positioning yang bagaimanakah yang perlu dilakukan dalam strategi pemasaran agar lebih banyak produk Televisi LCD 32 inci dapat dijual?

TINJAUAN LITERATUR
            Langkah pertama proses  pemasaran suatu produk dimulai dengan segmentation, yaitu memilih variabel yang akan digunakan untuk melakukan segmentasi pasar. Selanjutnya, membuat profil segmen pasar yang diinginkan diikuti dengan menentukan keabsahan segmen yang akan muncul. Langkah brikutnya adalah menetapkan strategi targeting yang bertujuan untuk menetapkan target yang mana dan berapa banyak target akan dibuat dalam segmen pasar. Langkah terkahir adalah positioning yang dilakukan pertama adalah dengan memahami persepsi konsumen.
Hipotesis
            Hipotesis adalah suatu proporsi, kondisi atau prinsip yang untuk sementara waktu dianggap benar meskipun barangkali tanpa didasari keyakinan, agar bias ditarik suatu konsekuensi yang logis dan dengan cara ini kemudian diadakan pengetesan tentang kebenaran nya dengan mempergunakan data empiris suatu hasil penelitian (Supranto, 1993:30). Produk Televisi LCD semakin banyak di pasarkan dengan berbagai merek karena produsen ingin lebih memperkenalkan Televisi LCD dengan harga yang lebih murah untuk mengembangkan dan menawarkan  teknologi terbaik  kepada konsumen. Maka hipotesis awal (Ho) yang dipakai dalam penelitian ini adalah bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara segmentation, targeting, dan positioning produk Televisi LCD 32 inci sebagai strategi pemasaran (Null Hypothesis).

METODE PENELITIAN
            Desain Penelitian
            Desain penelitian adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai factor yang mempengaruhi pengambilan keputusan oleh konsumen. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan metode survey dengan menyebarkan kuesioner kepada responden.
            Definisi Operasional Variabel Penelitian
1)      Pengenalan pada merek Televisi LCD dengan kategori 1 = Sangat kenal, 2 = Cukup kenal, 3 = Netral, 4 = Tidak kenal, 5 = Sangat tidak kenal.
2)      Permintaan pada Televisi LCD dengan kategori 1 = Ya, 2 = Sangat mungkin, 3 = Mungkin, 4 = Tidak mungkin, 5 =  Sangat tidak mungkin.
3)      Atribut Televisi LCD, yaitu tipe, harga, kualitas gabar, merek, dan kelengkapan fitur dengan kategori 5 = Sangat penting, 4 = Cukup penting, 3 = Penting, 2 = Tidak penting, 1 = Sangat tidak penting.
4)      Tipe Televisi LCD yang dipilih responden dengan 5 kategori = Sangat menarik, 4 = Cukup menarik, 3 = Menarik, 2 = Tidak menarik, 1 = Sangat tidak menarik.
5)      Kualitas suara pilihan responpden dengan 5 kategori = Sangat jelas, 4 = Cukup jelas, 3 = Jelas, 2 = Tidak jelas, 1 = Sangat tidak jelas.
6)      Fitur yang disukai oleh responden dengan kategori 5 = Sangat lengkap, 4 = Cukup lengkap, 3 = Lengkap, 2 = Tidak lengkap, 1 =Sangat tidak lengkap.
7)      Harga yang dijual ditoko dengan kategori 1 = Sangat mahal, 2 = Cukup mahal, 3 = Mahal, 4 = Murah, 5 = Sangat murah.
8)      Garansi took : 1. < 1 Tahun ; 2. 1-2 Tahun ; 3. > 2Tahun.
9)      After sales service took dengan kategori 5 = Sangat mudah, 4 = Cukup mudah, 3 = Mudah, 2 = Sukar, 1 = Sangat sukar.
10)   Sumber informasi responden dalam membeli Telvisi LCD : Teman, Saudara/Keluarga, Internet, Koran/Majalah, Televisi, dan Brosur.
11)   Saran responden mengenai produk Televisi LCD kedepan : Harga lebih murah, mudah diperoleh, meningkatkan pelayanan terhadap konsumen, meningkatkan mutu produk Televisi LCD.
Pengujian Instrumen Penelitian
            Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah salah satu ciri utama instrument pengukuran yang baik. Suatu instrument pengukuran dikatakan reliable bila memberikan hasil yang konsisten pada setiap pengukuran. Alpha Cronbach adalah salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan. Alpha Cronbach dapat diinterpretasikan sebagai korelasi dari skala yang diamati dengan semua kemungkinan pengukuran skala lain yang mengukur hal yang sama dan menggunakan jumlah butir pertanyaan yang sama ( Uyanto, 2006:239-240).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar