Rabu, 11 Juli 2012

Perkembangan Politik diberbagai Negara di Indonesia dari Masa sesudah Kemerdekaan sampai Reformasi


Suatu sikap dan tingkah laku politik seseorang menjadi suatu objek penanda gejala-gejala politik yang akan terjadi pada orang tersebut dan orang-orang yang berada dibawah politik. Kebudayaan politik Indonesia pada dasarnya bersumber pada pola sikap dan tingkah laku politik yang majemuk. Dikarenakan oleh golongan elite yang mempunyai rasa idealisme yang tinggi. Akan tetapi kadar idealisme yang tinggi itu sering tidak dilandasi oleh pengetahuan yang mantap tentang realita hidup masyarakat. Sedangkan masyarakat yang hidup didalam realita ini terbentur oleh tembok kenyataan hidup yang berbeda dengan idealisme yang diterapkan oleh golongan elite tersebut. Hal ini berarti idealism itu tidak di implikasikan secara rill dan materil kedalam masyarakat yang terlibat dibawah politiknya.
Idealisme itu sangat penting, tapi bersikap berlebihan atas idealism itu akan menciptakan suatu ideology yang sempit yang biasanya akan menciptakan suatu sikap dan tingkah laku politik yang egois dan mau menang sendiri. Demokrasi biasanya mampu menjadi jalan penengah bagi polemic ini.
Indonesia sendiri menganut system demokrasi ini sejak awal kemerdekaannya yang dicetuskan didalam Pancasila dan UUD 1945. Demokrasi di anggap merupakan system yang cocok di Indonesia, karena kemajemukan masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, demokrasi yang dilakukan dengan musyawarah mufakat yang berusaha untuk mencapai objektivitas dalam berbagai bidang yang secara khusus adalah Politik. Kondisi objektif tersebut berperan untuk menciptakan iklim pemerintahan yang kondusif di Indonesia. Walaupun demikian perilaku politik manusia di Indonesia masih memiliki corak-corak yang menjadikannya sulit untuk menerapkan Demokrasi yang murni.
Sejauh ini kita telah mengetahui adanya perbedaan antara corak-corak sikap dan tingkah laku politik yang tampak berlaku dalam masyarakat dengan corak sikap dan tingkah laku politik yang dikehendaki oleh Pancasila dan UUD 1945. Bahwa Indonesia sekarang ini masih belum mencerminkan nilai-nilai Pancasila itu di dalam sikap dan tingkah lakunya sehari-hari, kenyataan tersebutlah yang hendak kita ubah dengan nilai-nilai idealism pancasila untuk mencapai manusia yang paling tidak mendekati kesempurnaan dalam konteks pancasila.
Yang menjadi persoalanya adalah bagaimana dapat menjadikan individu-individu yang berada di masyarakat indonesiia untuk mempunyai cirri “dinamika dalam kestabilan”, yakni menjadi manusia yang ideal yang di inginikan oleh pancasila. Maka diperlukan suatu proses yang dinamakan Sosialisasi Pancasila. Sosialisasi ini jika berjalan secara progresif dan berhasil, maka kita akan meimplikasikan nilai-nilai Pancasila kedalam berbagai bidang kehidupan. Dari penanaman nilai inilah akan melahirkan kebudayaan-kebudayaan yang berideologikan Pancasila. Proses ini akan memakan waktu yang cukup lama, jadi kita tidak bisa mengharapkan hasil yang instan terjadinya pembudayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar